Lebih Dekat dengan Perdamaian Bersama PeaceGen

PeaceGeneration atau PeaceGen adalah social enterprise yang berdedikasi untuk memperjuangkan pendidikan perdamaian sejak tahun 2007. 

Lebih dari 17 tahun PeaceGen fokus bergerak pada Pelatihan Pengembangan Pendidikan Perdamaian, Pengembangan Media Pembelajaran, dan Advokasi Pesan Perdamaian. 

Melalui media kreatif dan menyenangkan kami berkolaborasi dengan pendidik, siswa, dan anak muda sebagai agen perubahan untuk menciptakan masyarakat yang damai dan inklusif.

Cerita PeaceGen Berdiri

Cerita PeaceGen Berdiri

PeaceGen lahir bermula dari pertemuan Irfan Amalee dan Eric Lincoln pada 2006. Saat itu, Eric, pengajar Bahasa Inggris, bertanya tentang politik dunia dan Irfan menyebut Amerika sebagai akar masalah. Eric menganggap Irfan sebagai Taliban, namun melalui diskusi mendalam, prasangka mereka terpecahkan. 

Dari situ, mereka mulai saling memahami dan menyusun modul 12 Nilai Dasar Perdamaian. Pada 2007, mereka mendirikan PeaceGeneration Indonesia untuk menyebarkan nilai-nilai perdamaian menggunakan modul tersebut.

Visi

Visi

Budaya damai menjadi gaya hidup dan nilai yang menarik untuk dipelajari dan dipraktikkan oleh generasi muda.

Misi

Misi

Berinovasi dan mengembangkan media kreatif untuk membantu para pendidik menumbuhkan pemahaman dan memberikan pengalaman kepada generasi muda tentang nilai perdamaian dengan cara yang menyenangkan dan bermakna.

Masalah yang PeaceGen Atasi

PeaceGen fokus mengatasi masalah sosial yang memicu polarisasi, yaitu kondisi di mana perbedaan antar kelompok menciptakan prasangka dan perpecahan, yang menghalangi pemahaman antar individu dan meningkatkan intoleransi, ekstremisme, serta kekerasan. Secara spesifik, berikut masalah yang PeaceGen atasi:

  • Tidak adanya hubungan antar kelompok: Lebih dari 80% masyarakat Indonesia tidak memiliki hubungan bermakna dengan kelompok agama lain (LSI, 2020).

  • Kekerasan: 41% pelajar di Indonesia mengalami bullying, dengan beberapa kasus tercatat di Cilacap dan Banyuwangi (UNICEF, 2020).

  • Intoleransi: Konflik antar agama, seperti yang terjadi di Ambon dan Poso pada 1998-2001, menunjukkan tingginya tingkat intoleransi (Human Rights Watch, 2002).

  • Ekstremisme: Lebih dari 2.000 orang telah bergabung dengan kelompok kekerasan ekstrem (LSI, 2022). 

Masalah yang PeaceGen Atasi
Pendekatan Contact Theory: Solusi PeaceGen dalam Mengatasi Polarisasi

Pendekatan Contact Theory: Solusi PeaceGen dalam Mengatasi Polarisasi

PeaceGen menggunakan pendekatan Contact Theory untuk mengatasi polarisasi yang dapat meningkatkan kekerasan, intoleransi, dan ekstremisme. Menurut Contact Theory, prasangka dapat dihilangkan dengan adanya kontak dan kesetaraan antara kelompok mayoritas dengan minoritas dalam upaya mencapai tujuan bersama. — Gordon W. Allport, The Nature of Prejudice (1954).

Mari Jelajahi Compro

Simak wawancara Irfan Amalee dan Eric Lincoln di Kick Andy

Mari Jelajahi Compro

12 Nilai Dasar Perdamaian

Modul 12 Nilai Dasar Perdamaian merupakan formula utama PeaceGen, yang terbagi dalam tiga bagian utama: Damai dengan Diri Sendiri, Damai dengan Orang Lain, dan Resolusi Konflik. Tiga tahap tersebut mencakup 12 nilai, di antaranya:

  1. Aku Bangga Jadi Diri Sendiri
  2. No Curiga No Prasangka
  3. Beda Kultur Tetap Akur
  4. Beda Keyakinan Tetap Berteman
  5. Laki-Laki Perempuan Sama-Sama Manusia
  6. Kaya Gak Sombong Miskin Gak Minder
  7. Kalau Gentlemen Gak Usah Nge-Gank
  8. Indahnya Perbedaan
  9. Konflik Bikin Kamu Dewasa
  10. Pake Otak Bukan Pake Otot
  11. Enggak Gengsi Ngaku Salah
  12. Enggak Pelit Memberi Maaf
Modul ini kini telah diadaptasi dalam berbagai versi, termasuk:
  • Berdasarkan agama: Versi Muslim, Kristen, Buddha
  • Berdasarkan bahasa: Indonesia, Inggris, Aceh, Filipina
  • Berdasarkan usia dan konteks lainnya.
Modul 12 Nilai Dasar Perdamaian menjadi dasar bagi Kurikulum dan Training PeaceGen. Jika Anda ingin menciptakan perubahan positif melalui pendidikan perdamaian, temukan berbagai program dan pelatihan kami yang dapat membantu Anda mewujudkan lingkungan yang aman dan inklusif.

International Young Creative Entrepreneur Award 2008
UAJY Multiculturalism Award 2008
Hahn & Karpf Peace Award 2011, Brandeis University, USA
500 Most Influential Muslim, RISSC Jordan 2011-2012
Wirausaha Muda Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2012
Pena Award 2014
Ashoka Fellowship 2017
Top 6 ASEAN Social Impact Award 2017
Most Innovative C'PVE Program, Convey UNDP-PPIM 2018
Indika Energy Award 2018
Best Islamic Story Books IKAPI 2018
Australia Global Alumni Award for Innovation and Entrepreneurship 2019
Audit Laporan Keuangan dengan opini "Wajar Tanpa Pengecualian" dari KAP Roebiandini & Rekan 2020
Kick Andy Heroes dalam Bidang Perdamaian 2021
RAN PE Awards Kategori Inisiator Program Berkelanjutan 2023
detikJabar Awards Anugerah Figur Teladan Kategori Pemberdayaan Lingkungan Sosial 2023

17 tahun PeaceGeneration Telah Berkarya, 16 Penghargaan Baik dari dalam maupun luar negeri telah didapatkan.

Tim Kami

Irfan Amalee

Co-Founder; Direktur/Ketua Yayasan

Eric Lincoln

Co-founder

Lindawati Sumpena

Learning & Product Development Manager

Dewi Lestari

Finance & Business Development Manager

Putri Puspitasari

HR Coordinator

Adriana Anjani

Partnership Coordinator

Mela Rusnika

Media and IT Coordinator

Shafira Rolibah Putri

Senior Finance Officer

Samrotul Mufidah

Senior General Affair

Azhar Muhammad Akbar

Senior Project & Partnership Officer

Jeremia Bonifasius Manurung

Senior Learning Officer

Annisa Fitria

Senior Learning Officer

Anissa Addeth Thiany

Finance Officer

Kevin Izzan Adithya Pratama

Senior Content Writer Officer

Tio Reza Muchtar

IT Officer

Ani Farhani

Learning Officer

Anisa

Training Officer

Rike Adelia Hermawan

Learning Officer

Mulia Anzalni

Senior Graphic Designer

Muhammad Fikri Faqih Allawi

Senior Creative Designer

Aries Hardianto

Learning Assistant

Fadlan Fau

Vendor & Product Innovation Assistant

Mira Fazriani

HR Officer

Nisha Nurhanisa

Digital Media Assistant

Dapatkan ebook 12 Nilai Dasar Perdamaian