Nasyiatul Aisyiyah Lampung: Bertransformasi melalui Program Perdamaian dan Keberagaman


Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Provinsi Lampung (NA Lampung), sebuah organisasi otonom Muhammadiyah, mengalami transformasi signifikan setelah mengikuti program "Breaking Down the Wall" (BDW) dari PeaceGen. NA Lampung adalah organisasi yang memiliki aktivitas di berbagai bidang termasuk advokasi. Sebelumnya, NA Lampung menjalankan program-program seperti literasi digital dan kelas parenting dengan cara yang konvensional. Namun, partisipasi dalam BDW membuka cakrawala baru bagi NA Lampung, terutama dalam isu keberagaman agama, toleransi, dan moderasi beragama.
Presentasi Pemenang Proyek FIDS Pengelolaan Sampah dari SMP Xaverius 3 Bandar Lampung
Kak Meti Puspitasari, Ketua Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik NA Lampung, mengungkapkan bahwa sebelum mengikuti program BDW, isu-isu keberagaman belum menjadi fokus utama advokasi mereka. Namun, keterlibatan dalam program yang difasilitasi oleh PeaceGen ini, termasuk melalui bootcamp yang intensif, memberikan pemahaman dan perspektif baru. "Kami menjadi semakin terbuka dengan isu-isu keberagaman agama, toleransi beragama, dan moderasi beragama. Ternyata, di isu itu banyak juga yang perlu diadvokasi," ujarnya.
Pengalaman mengikuti program BDW menjadi yang pertama bagi NA Lampung dalam melakukan intervensi langsung ke sekolah-sekolah terkait isu keberagaman. Sebelumnya, NA Lampung belum pernah secara formal melakukan pelatihan kepada guru dan siswa mengenai topik ini. Empat anggota NA Lampung mengikuti BDW Bootcamp secara langsung di Bandung, dan meskipun beberapa di antaranya telah memiliki pengalaman dalam pelatihan dan fasilitasi melalui organisasi lain, pengalaman di BDW Bootcamp yang diselenggarakan oleh PeaceGen dinilai sangat luar biasa dan tak terlupakan. Menurut Kak Meti, kurikulum yang jelas, metode yang efektif (ARKA), dan kegiatan yang seru membuat pengalaman belajar pengelolaan proyek menjadi sangat berkesan.
Baca juga: Dari Sekedar Mengetahui Jadi Tanggung Jawab Moral untuk Mengimplementasikan Kehidupan Nol Limbah
Penghargaan dari Pimpinan PWNA Lampung kepada Perwakilan SMP Xaverius 3 Bandar Lampung
Proses seleksi tim untuk mengikuti program ini diwarnai dengan antusiasme dari anggota NA Lampung seperti Nur Laili Husna, yang sangat mendorong partisipasi NA Lampung untuk ikut serta meruntuhkan prasangka lintas iman mulai dari tingkat sekolah. Dukungan penuh juga datang dari pimpinan wilayah NA Lampung yakni Prof. Dr. Sudarman, M. Ag. Tim kecil lalu dibentuk dan secara rutin berdiskusi untuk mempersiapkan proposal via Campaign serta langkah-langkah selanjutnya dalam membangun proyek perdamaian.
Persembahan Role Play Belajar Mengenal Teman Lintas Iman dari SMP Muhammadiyah 2 Lampung
Awalnya, tim NA Lampung mengira partisipasi mereka hanya sebatas kampanye dan pengumpulan donasi melalui aplikasi Campaign. Namun, informasi mengenai kesempatan untuk mengikuti BDW Bootcamp di Bandung menjadi kejutan yang menyenangkan dan memicu semangat baru dalam menginisiasi proyek perdamaian di sekolah.
Perwakilan NA Lampung saat mengikuti BDW Community Bootcamp di Bandung
Meskipun sempat merasa terkejut karena mereka mengira proses hanya berakhir di aplikasi Campaign, ternyata proyek mereka berlanjut menjalan BDW secara riil. Mereka sempat mempertimbangkan kesibukan masing-masing anggota sebelum melanjutkan proyek BDW. Namun tim NA Lampung justru merasa tertantang dan termotivasi untuk mengikuti program ini. Mereka yakin bahwa sebagai organisasi tingkat provinsi, mereka mampu melaksanakan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat lintas iman ini. Terlebih dalam beberapa tahun terakhir, Provinsi Lampung masuk peringkat kesembilan daerah paling intoleran di Indonesia.
Baca juga: 5 Poin Tantangan Gerakan Kepemudaan untuk Perdamaian di Asia Tenggara
Presentasi Proyek FIDS Pencegahan Bullying di SMP Gajah Mada Bandar Lampung
Tantangan utama yang dihadapi NA Lampung dalam merencanakan dan mengimplementasikan program di sekolah adalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM), terutama waktu. Dari enam anggota tim awal, satu anggota berhalangan, sehingga hanya lima orang yang bertahan hingga akhir. Meskipun demikian, kelima anggota ini solid dan bertekad untuk menyelesaikan kegiatan dengan sebaik mungkin.
PWNA Lampung bersama tokoh kerukunan umat beragama di Lampung dalam Dialog Interaktif Moderasi Beragama BDW Day
Program dari PeaceGen memberikan dampak positif yang signifikan bagi NA Lampung, terutama dalam pengelolaan proyek. Materi-materi yang diberikan dalam BDW Bootcamp meningkatkan kemampuan tim dalam administrasi, pengetahuan terkait isu keberagaman, dan kemampuan mengatasi berbagai kendala. Kak Meti secara khusus merasakan manfaat dalam pengelolaan keuangan, pelaporan yang lebih detail, serta pemahaman mengenai pencegahan dan mitigasi risiko. Penggunaan platform daring Google Drive dan Google Sheet untuk pelaporan yang ter-sinkronisasi juga menjadi pengalaman pertama yang mempermudah pekerjaan tim.
Salah satu materi dari PeaceGen yang paling berkesan bagi NA Lampung adalah metode ARKA dalam menyampaikan materi pelatihan. Metode ini dinilai sangat seru dan tidak membuat peserta bosan, berbeda dengan metode pelatihan yang biasa mereka gunakan. NA Lampung sendiri sudah menggunakannya dalam proyek perdamaian serta kegiatan BDW Day yang bertajuk “Dialog Interaktif Moderasi Beragama.” Tidak hanya itu NA Lampung juga berencana untuk mengadopsi metode ARKA dalam pelatihan-pelatihan mereka di masa mendatang.
Kak Meti ketika diwawancara oleh PeaceGen di Lampung
Baca juga: Memaknai Kunjungan Paus Fransiskus: Mengapa Interaksi Lintas Iman itu Penting?
Meskipun dukungan dari PeaceGen akan berakhir, NA Lampung percaya mereka memiliki potensi besar untuk melanjutkan kegiatan serupa secara mandiri. Dengan banyaknya sekolah Muhammadiyah dan jaringan yang luas, mereka optimis dapat mengadakan sosialisasi 12 Nilai Dasar Perdamaian (NDP). Model pembiayaan dapat didiskusikan dengan pihak sekolah, di mana sekolah dapat menyediakan dukungan logistik, sementara NA Lampung menyediakan fasilitator dan materi. Bahkan, NA Lampung siap memberikan pelatihan secara gratis jika memungkinkan.
Melihat dampak positif dan pengalaman berharga yang didapatkan, NA Lampung sangat tertarik untuk kembali berpartisipasi dalam proyek-proyek serupa di masa depan. Mereka semakin termotivasi dan terbuka pemikirannya, serta siap bekerja sama dengan berbagai organisasi untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Transformasi yang dialami NA Lampung melalui program PeaceGen menjadi modal berharga untuk terus berkontribusi dalam mempromosikan perdamaian dan keberagaman di Lampung.