Perjalanan Ibu Intan: Dedikasi Terhadap Perdamaian Melalui 12 Nilai Dasar Perdamaian


Sudah hampir dua dekade Bu Intan mendedikasikan hidupnya untuk membimbing generasi muda. Dengan menjadi seorang guru Bimbingan Konseling (BK) di SMK Negeri 3 Cimahi sejak tahun 2006. Namun, perjalanannya tak berhenti di dalam ruang kelas saja. Sejak tahun 2021, ia juga aktif menjadi koordinator trainer di PeaceGen, sebuah organisasi yang berfokus pada pendidikan perdamaian.
Kisahnya ini merupakan cerminan nyata bagaimana nilai-nilai perdamaian dapat diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari, membentuk individu yang lebih bijaksana, dan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis.
Perjalanan Awal Mengenal 12 Nilai Dasar Perdamaian
Perkenalan Ibu Intan dengan 12 Nilai Dasar Perdamaian (NDP) berawal pada tahun 2016, ketika ada rekan guru memperkenalkannya pada konsep-konsep 12 NDP. Awalnya, ia hanya mengenal materi dari buku-buku NDP yang terpisah per nilainya. Namun, karena ketertarikannya semakin besar, ia mengikuti training fasilitator pada Mei 2017.
Selama tiga hari di Bandung, Ibu Intan mengikuti training tersebut bersama 50 peserta lainnya dari berbagai kalangan. Ada guru, aktivis, hingga staf lembaga pemasyarakatan. Dari pengalamannya, Bu Intan berhasil mendalami dan mempraktikkan 12 NDP melalui micro teaching yang membuatnya yakin akan potensi besar nilai-nilai tersebut di dunia pendidikan.
Berangkat dari keyakinan tersebut, Bu Intan bersama dua rekan guru BK lainnya di SMK Negeri 3 Cimahi memutuskan untuk menjadikan 12 NDP sebagai kurikulum BK bagi siswa kelas 10. Materi ini dianggap sangat relevan sebagai fondasi bagi remaja yang sedang dalam masa pencarian jati diri, membantu mereka mengenali, menerima, dan mengeksplorasi diri tanpa rasa malu. Implementasi ini menunjukkan komitmen kuat sekolah dalam menanamkan nilai-nilai perdamaian sejak dini.
Puncaknya, pada Desember 2017, Ibu Intan mengikuti Training for Nationally Certified Trainer (TNCT), sebuah pelatihan nasional yang diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Ambon. Di sinilah pemahamannya tentang 12 NDP semakin mendalam karena langsung diajarkan oleh para pendiri dan pengembang program. Setelah itu, ia mulai diundang untuk mengisi training di berbagai kota, termasuk Balikpapan dan Lampung. Hingga sekarang, menjadikannya salah satu trainer paling berpengalaman di PeaceGen.
Dampak 12 NDP bagi Ibu Intan tidak hanya terbatas pada profesionalisme, tetapi juga pada pengembangan pribadinya. Ia berbagi bagaimana nilai pertama dan kedua tentang "Mengenali Diri" dan "Menghilangkan Prasangka" yang sangat menyentuhnya. Ia mengakui pernah mudah berprasangka buruk terhadap orang lain berdasarkan penampilan. Namun, melalui pembelajaran 12 NDP dan permainan interaktif seperti "memecahkan balon" atau "menebak gambar", ia belajar untuk tidak menghakimi dan melihat orang secara lebih utuh. Materi yang disajikan melalui games sederhana, tapi bermakna, membantu anak-anak memahami konsep-konsep kompleks seperti bahaya prasangka, pentingnya menerima keberagaman, dan dampak negatif dari pengelompokan eksklusif atau geng.
12 NDP dan Potensinya Untuk Menyelesaikan Masalah Siswa-Siswi di Sekolah
Sebagai guru BK, Ibu Intan melihat 12 NDP sebagai solusi ampuh untuk mengatasi "Tiga Dosa Besar Pendidikan" dalam pendidikan yang diungkapkan oleh Mantan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim: intoleransi, perundungan (bullying), dan kekerasan. Dengan memahami 12 NDP, baik guru maupun siswa dapat meminimalisir terjadinya masalah-masalah tersebut di lingkungan sekolah. 12 Nilai Dasar Perdamaian ini mengajarkan bagaimana mengelola konflik, mencari solusi yang konstruktif, serta belajar memaafkan dan meminta maaf.
Menurut Bu Intan, proses yang beliau lalui ini tidaklah mudah dan memerlukan pengulangan serta refleksi terus-menerus. Selain menyebarkannya kepada orang lain, bu Intan juga merasakan manfaatnya secara pribadi, seperti menjadi pribadi yang lebih mampu mengendalikan emosi, lebih bijak dalam menghadapi konflik, dan tidak mudah tersinggung seperti dulu.
Bu Intan sangat merekomendasikan 12 NDP untuk semua orang, terutama para guru BK. Baginya, guru adalah garda terdepan yang harus terlebih dahulu memahami dan menerapkan nilai-nilai ini, karena guru yang belum berdamai dengan dirinya sendiri berpotensi melampiaskan masalahnya kepada siswa. Dengan guru yang aware dan inklusif, sekolah akan menjadi "sekolah damai".
Manfaat menjadi Agents of Peace (AoP) di PeaceGen sangat beragam. Selain pengetahuan, ia mendapatkan jejaring dan teman-teman baru yang memiliki visi dan semangat yang sama dalam pendidikan perdamaian. Rasa kebersamaan ini memberikan kekuatan ekstra, sesuai dengan filosof yang pelajari dari Kang Irfan Amalee bahwa "semangat itu menular". Tak hanya itu, Bu Intan juga aktif mempromosikan PeaceGen dan 12 NDP melalui pameran guru BK, menampilkan modul, boardgame, dan dokumentasi kegiatan yang menarik minat sekolah lain untuk ikut belajar.
Pesan dan Harapan Bu Intan akan 12 NDP
Meskipun menyadari bahwa memulai dan mempertahankan gerakan positif tidaklah mudah karena seringkali diwarnai oleh tantangan dan kritik. Bu Intan menekankan pentingnya istiqomah atau konsistensi. Pesannya jelas, bahwa selama yang dilakukan adalah hal baik dan positif, jangan menyerah.
“Ajaklah teman-teman yang satu visi untuk menambah kekuatan, bukan untuk berperang, melainkan untuk menyebarkan kebaikan,” unggap bu Intan.
Selain itu, Bu Intan juga memiliki cita-cita besar: membawa 12 NDP ke Papua, tanah kelahirannya. Ia menyadari, bahwa “Papua adalah wilayah yang rentan konflik dan ia sangat berharap anak-anak di sana bisa belajar dan merasakan manfaat dari nilai-nilai perdamaian ini,” Ungkap Bu Intan. Misinya ini, seperti perjalanan panjangnya sebagai guru dan trainer adalah bukti nyata dari dedikasi tanpa henti untuk menciptakan dunia yang lebih damai, satu nilai, satu siswa, satu guru pada satu waktu.
Baca juga: Kisah Inspiratif dari Inspiration House Cirebon: Menggerakkan Komunitas dengan Sentuhan Perdamaian