Perubahan Sekolah yang Perlu Diantisipasi Kepala Sekolah

Sejak pandemi terjadi, banyak kebijakan di Indonesia yang berubah dan menyesuaikan dengan situasi. Perubahan tersebut banyak terjadi di bidang pendidikan. Kita bisa lihat keputusan Nadiem Makarim, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan, untuk meniadakan Ujian Nasional dan menggantinya dengan Ujian Sekolah.

Hal ini, sempat menuai pro-kontra tidak hanya di kalangan guru, tapi juga di kalangan orang tua siswa yang telah menyiapkan segala yang terbaik untuk anak-anaknya. Nah, jika anda adalah seorang kepala sekolah, artikel berikut bisa menjadi referensi untuk antisipasi, hal-hal apa saja yang harus anda siapkan.

1. Meeting bersama guru dan karyawan melalui video conference 

Biasanya ketika rapat, guru-guru duduknya rapat-rapat, sekarang jauh-jauhan melalui perangkat. Mulai dari koordinasi perencanaan, memantau, dan mengevaluasi keberjalanan program-program di sekolah semua pindah ke virtual. Perubahan sekolah ke digital jadi terasa semakin nyata.

Baca juga: Training for Youth - SHIFT Ciptakan dan Jaga Kerukunan Umat Beragama

2. Kebijakan sekolah yang berorientasi pada protokol kesehatan COVID-19 

Tak hanya soal meeting, new normal juga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Mulai dari proses pembelajaran jarak jauh hingga aktivitas guru dan karyawan yang bekerja dari rumah. Bagi sekolah-sekolah yang termasuk zona hijau, selamat ya, sudah diperbolehkan untuk melaksanakan pembelajaran namun dengan mengikuti protokol kesehatan COVID-19.

3. Ujian Nasional tahun ini ditiadakan, tahun depan siap-siap ujian yang baru 

Pada tanggal 23 Maret 2020, Kemendikbud dan Komisi X DPR RI melalui video conference telah sepakat untuk meniadakan UN dari tingkat SD hingga SMA. Alhasil pelaksanan UN digantikan dengan Ujian Sekolah.

4. Kondisi Finansial Sekolah 

Pengaruh pandemi berbanding lurus dengan penghasilan orangtua siswa, dan pemasukan sekolah. Kepala sekolah diuji kreativitasnya agar sekolah tetap bertahan, sehingga terpaksa harus memotong gaji guru atau bahkan ada yang dirumahkan.

Baca juga: Asia Philanthropy Circle Dukung Penguatan Budaya Damai dan Toleransi yang Sehat

5. Menyiapkan sarana dan prasarana digital di sekolah 

Sekolah konvensional berubah jadi digital. Guru-guru perlu untuk membuat video pembelajaran yang berkualitas baik tentu ditunjang dengan kamera, microphone dan teknologi lainnya sehingga bisa diupload ke youtube atau media lain dapat diterima dengan baik oleh siswa.

6. Menyiapkan Sarana Protokol Kesehatan Covid-19 

Setiap sekolah saat ini diharuskan untuk menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang ditetapkan oleh Kemendikbud. Mulai dari termometer, hand sanitizer, perlengkapan cuci tangan hingga penanggulangan jika ada yang terdampak. Tentu hal ini pun menjadi prioritas kepala sekolah dalam menetapkan anggaran pendidikan belanja sekolah.

Pada akhirnya, setiap perubahan sekolah harus dihadapi dengan maksimal.

Semangat ya para Kepala Sekolah yang sedang bertugas. Semoga artikel ini bermanfaat.

Baca juga: TNCT sebagai Langkah Awal Tangani 3 Dosa Besar Pendidikan

Peace People, untuk mendapatkan informasi terkini dari Peace Generation, jangan lupa klik di sini! 

Ditulis oleh: Irfan Nurhakim 

Editor: Faza Rahim

Bagikan