SMP Muhammadiyah 8 Bandung

SMP Muhammadiyah Bandung merupakan salah satu sekolah yang telah mengimplementasikan nilai-nilai perdamaian menggunakan modul 12 Nilai Dasar Perdamaian (NDP) dari PeaceGen untuk membangun pendidikan karakter siswa. 

Sekolah ini telah mengimplementasikan salah satu program PeaceGen, yaitu Breaking Down the Walls (BDW), program yang mempertemukan siswa yang berbeda untuk kunjungan ke sekolah mereka. Sekolah yang berkunjung adalah SMP Kristen Yahya Bandung. 

Mengapa SMP Muhammadiyah 8 Bandung Menerapkan Program BDW?

Program kunjungan bersama ini digagas oleh kedua sekolah sebagai respons terhadap kurikulum yang saat ini terasa terbatas dalam memberikan pembelajaran nilai-nilai perdamaian kepada para siswa. Program ini dianggap efektif dalam mengatasi prasangka yang mungkin timbul akibat perbedaan di dalam pikiran anak-anak.

Cepi Aunilah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Muhammadiyah 8 Bandung, menjelaskan bahwa program ini disusun dengan sengaja untuk memberikan pengalaman langsung kepada anak-anak mengenai perbedaan. 

Beliau berpendapat bahwa sekolahnya memiliki misi yang sejalan dengan SMP Kristen Yahya, yaitu membentuk karakter para siswa agar mereka dapat mengamalkan cinta terhadap perdamaian.

“Sekarang tantangannya sangat berat, di medsos banyak informasi-informasi yang bisa memecah. Tapi kalau anak-anak itu sudah memahami nilai-nilai perdamaian, mereka akan sadar, kok ternyata tidak seperti ini,” tutur Cepi.

Bagaimana Dampak Program BDW di SMP Muhammadiyah 8 Bandung?

Dampak dari menerapkan modul 12 NDP melalui program BDW di SMP Muhammadiyah 8 Bandung signifikan. Siswa yang awalnya memiliki prasangka terhadap siswa dari agama lain dapat diklasifikasi secara langsung, sebagaimana yang disampaikan Sarah Huwaidah salah satu siswa SMP 8 Muhammadiyah Bandung. 

“Awalnya kan prasangka saya orang Kristen itu sombong. Eh, ternyata prasangka saya salah. Baik-baik kok. Malah sampai sekarang masih suka chat, masih temenan,” ujar Sarah saat bercerita kepada kumparan beberapa hari lalu. 

SMP 8 Muhammadiyah Bandung dan SMK Kristen Yahya Bandung patut dijadikan percontohan bagaimana kurikulum pendidikan tentang nilai-nilai keberagaman dan toleransi diajarkan kepada setiap siswa.