Meruntuhkan Prasangka, Membangun Jembatan: Breaking Down the Wall Community (BDW) Bootcamp, Upaya PeaceGen dalam Mempromosikan Kerukunan Antar Umat di Sumatra dan Jawa Barat
PeaceGeneration Indonesia, melalui program andalannya, Breaking Down the Wall (BDW), telah merampungkan acara community bootcamp yang melibatkan empat organisasi lintas pulau Sumatra dan Jawa Barat. Mereka adalah 1001 Mimpi Bocil dari Bekasi, Charity Maintenance Reality (CAMAR) dari Sumatera Utara, Inspiration House dari Cirebon, Kompas Iman Tasikmalaya, Nasyiatul Aisyiyah Lampung, dan PBHI Sumatra Barat.
Di bootcamp ini kami berkolaborasi dengan aplikasi kampanye sosial Campaign #ForABetterWorld yang sama-sama berkomitmen yang kuat dalam memfasilitasi dialog dan pemahaman antar umat beragama dan keyakinan yang berbeda. Dengan tagar #Friendship4Peace, program ini telah menghubungkan dan memberdayakan beragam organisasi dan komunitas sosial yang memiliki latar belakang dan keyakinan yang beragam di Indonesia.
BDW sebagai Enabler untuk Intervensi Isu KBB
Dalam konteks yang semakin plural, isu Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) menjadi semakin kompleks. PeaceGen, sebagai organisasi yang berfokus pada pendidikan perdamaian, melihat signature program BDW sebagai salah satu instrumen yang efektif untuk mengintervensi isu ini. Dengan menciptakan ruang dialog yang aman dan inklusif, program ini memungkinkan individu dari berbagai komunitas untuk berbagi pengalaman, perspektif, dan nilai-nilai yang mereka anut.
Keragaman Isu, Kesatuan Nilai
Baca juga: Peacetival Vol. 7 Sukses Rajut Perdamaian di Tengah Keberagaman Indonesia
Salah satu tantangan dalam mempromosikan KBB adalah keragaman isu yang dihadapi oleh masing-masing komunitas. Setiap kelompok memiliki konteks sosial, budaya, dan historis yang unik, sehingga permasalahan yang mereka hadapi pun berbeda-beda. Namun, di balik keragaman ini, terdapat satu nilai universal yang menyatukan kita semua, yaitu nilai perdamaian.
Perdamaian, sebagai sebuah konsep yang abstrak dan luas, dapat diinterpretasikan dalam berbagai cara oleh setiap individu. Namun, pada intinya, perdamaian adalah tentang hidup berdampingan secara damai dengan orang lain, terlepas dari perbedaan yang ada. BDW berupaya untuk menggali pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai perdamaian ini, sehingga peserta program dapat menemukan titik temu di tengah perbedaan yang ada.
Bootcamp BDW: Strategi untuk Mengatasi Keragaman Isu
Untuk mengatasi keragaman isu yang terkait dengan KBB, PeaceGen mengembangkan program Bootcamp BDW. Bootcamp ini dirancang sebagai sebuah intervensi yang intensif, di mana peserta diajak untuk terlibat dalam berbagai aktivitas yang bertujuan untuk membangun empati, meningkatkan kesadaran akan isu-isu sosial, dan mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif.
Beberapa kegiatan yang biasanya dilakukan dalam Bootcamp BDW antara lain:
-
Dialog antar kelompok: Peserta dari berbagai komunitas diundang untuk duduk bersama dan berbagi cerita tentang pengalaman mereka dalam hidup beragama dan berkeyakinan.
-
Workshop pengembangan diri: Peserta diajak untuk menggali nilai-nilai yang mereka anut dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
-
Kegiatan kreatif: Melalui kegiatan seni, musik, dan drama, peserta dapat mengeksplorasi emosi dan perasaan mereka serta membangun hubungan yang lebih kuat dengan sesama.
-
Pembelajaran tentang keragaman: Peserta diberikan pengetahuan tentang berbagai agama dan kepercayaan, serta sejarah konflik antar kelompok.
Dampak Bootcamp BDW
Baca juga: Good News from Indonesia
Melalui Bootcamp BDW, PeaceGen berharap dapat mencapai beberapa tujuan berikut:
-
Meningkatkan toleransi dan saling menghormati: Peserta menjadi lebih terbuka terhadap perbedaan dan mampu menghargai nilai-nilai yang dianut oleh orang lain.
-
Membangun jejaring sosial yang lebih kuat: Peserta dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda, sehingga menciptakan rasa solidaritas yang lebih kuat.
-
Mendorong partisipasi aktif dalam upaya mempromosikan perdamaian: Peserta terinspirasi untuk menjadi agen perubahan di komunitas mereka masing-masing.
Kesimpulan
BDW Community Bootcamp ini merupakan sebuah inisiatif yang sangat relevan dalam konteks Indonesia yang plural. Dengan memfasilitasi dialog dan pemahaman antar komunitas, program ini telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya mempromosikan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan. Melalui pendekatan yang holistik dan partisipatif, BDW telah membuktikan bahwa perdamaian adalah sesuatu yang dapat dibangun melalui kerja sama dan kolaborasi.
Apa kata mereka soal BDW Community Bootcamp ini?
“Medan memiliki keragaman etnis yang sangat tinggi, namun diiringi dengan isu-isu ketimpangan dan stereotipe negatif terhadap kelompok tertentu, terutama etnis Tamil dan Tionghoa. Salah satu contohnya adalah stereotipe seperti "orang keling" untuk etnis Tamil dan anggapan bahwa orang Tionghoa pelit sangat umum ditemui. Hal ini juga diperparah dengan sekolah-sekolah swasta di Medan, khususnya yang berbasis agama, seringkali menjadi pusat persaingan dan eksklusivitas yang memperkuat pemisahan antar kelompok. Akibatnya interaksi antara kelompok etnis ini yang berbeda kurang sekali, menyebabkan kurangnya pemahaman dan saling menghormati. Menurut saya, bootcamp ini sangat relevan untuk mengatasi masalah kurangnya kontak antar etnis dan agama di Medan, terutama dengan fokus pada pengenalan diri, penghapusan prasangka, dan pemahaman antar budaya.”
Andi Brema Primsa Bangun - Charity Maintenance Reality dari Sumatera Utara
“Lampung memiliki tingkat intoleransi yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari beberapa kejadian seperti kesulitan umat Kristen mendirikan tempat ibadah. Oleh karena itu, kami ini ingin mengatasi masalah intoleransi hingga ke tingkat desa, di mana perbedaan pemahaman agama seringkali menjadi sumber konflik. Kami di Nasyiatul Aisiyiah percaya bahwa perempuan, terutama ibu-ibu, memiliki peran penting dalam membentuk sikap anak-anak terhadap keberagaman. Dengan adanya bootcamp ini, kami sangat terbantu oleh metode pembelajaran ARKA yang efektif dan menyenangkan. Kami merasa lebih mudah memahami konsep-konsep kompleks tentang keberagaman dan toleransi melalui metode ini. Kami menjadi lebih terbuka dan menerima perbedaan. Setelah bootcamp ini kami bersemangat untuk menerapkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh dari bootcamp untuk daerah kami di Lampung”
Jeni Rahmawati - Nasyiatul Aisiyiah Lampung
“Di Sumatera Barat ini situasinya agak berbeda, perubahan dan perbedaan tidak bisa terlalu diterima oleh masyarakat. Hal itu seringkali berbenturan dengan hukum, di sini lah kami masuk. Di Padang, ada bentrokan-bentrokan sebagian masyarakat yang berujung permasalahan hukum seperti penlakan cara beribadah yang agak berbeda. Terutama sekali untuk kelompok minoritas, mereka sulit membangun tempat ibadah mereka. Di sini keras melawan keras agak susahkan. Tapi setelah bootcamp ini, kami ditunjukkan cara yang lebih berbeda, dengan pendekatan pertemanan. Hal ini jadi bahan baru bagi kami dan akan di bawa ke Sumatera Barat nanti.”
Amelia - PBHI Sumatera Barat
“Di Tasikmalaya, untuk keberagaman itu masyarakat belum rileks, sehingga dengan adanya pelatihan 12 Nilai Dasar Perdamaian (di Bootcamp BDW) kami mendapatkan pendekatan alternatif baru. Hal ini bisa jadi bahan edukasi untuk anak-anak muda di Tasikmalaya supaya terbiasa dengan adanya perbedaan. Satu hal yang paling berdampak adalah materi tentang ARKA, ini menarik banget, saya siap menerapkan metode ini ke depan nya,”
Cecep Abdul Latif - Kompas Iman dari Tasikmalaya, Jawabarat
Telusuri upaya-upaya PeaceGen lainnya dalam menjembatani masyarakat lintas agama dan keyakinan untuk merajut perdamaian hanya di peacegen.id