AoP Gathering “Menjalani Hidup di Tengah-tengah Banyak Kecemasan & Ketakutan”

Banyak sekali yang terjadi dan datang dalam hidup yang seakan tidak pernah menanyakan kesiapan kita mampu menerima atau tidak. Pokoknya inilah kehidupan yang harus dijalani. No kompromi!

Hal yang tidak kita siapkan biasanya mengandung tekanan dan di dalam tekanan ada kecemasan. Dan sesuatu yang belum terjadi pasti banyak ketidakpastian dan mengandung ketakutan.

Menjalani hidup sehari-hari yang penuh dengan kecemasan dan ketakutan, bagaimana dengan kemampuan kita merespon ini? 

Apakah kecemasan memberi sisi lain selain tekanan?

Apakah tekanan membuat kita kaku atau kita mampu menari di dalam permaianan ini?

Semua itu dibahas jelas dalam agenda AoP Gathering yang diselenggarakan oleh Peace Academy & Peace Generation dengan satu tema:

“Menjalani Hidup di Tengah-tengah Banyak Kecemasan & Ketakutan”

Baca juga: PeaceGen Represents Indonesia at HLPF (Sharing Successful Experience in Teaching Peace with Creative Media)

Agenda ini dihadiri oleh 11 peserta dan menghadirkan Eric Lincoln (Co-Founder PeaceGen) sebagai narasumber serta dipandu oleh moderator, Suka P. Pandia (Project Officer PeaceGen). 

Dalam gathering ini, Eric Lincoln menyampaikan bahwa untuk menjalani hidup di tengah-tengah kecemasan & ketakutan kita harus memiliki kemampuan beradaptasi dengan segala situasi. Dalam hal ini, kita bisa melihat dan merefleksikan, kira-kira selama masa pandemi ini kita sudah tumbuh di zona apa. Adapun zona-zona tersebut adalah :

Zona Takut :

  • Saya sering mengomel

  • Saya menyebarkan kecemasan

  • Saya percaya dan meneruskan semua posting yang saya terima 

  • Saya mulai pasrah terhadap persoalan yang tidak bisa saya kendali

  • Saya menimbun sembako. Masker medis, obat-obatan dll yang tidak saya butuhkan

  • Saya mudah emosi

  • Saya hidup seolah-olah Allah tidak dapat dipercayakan dan bertanya-tanya apakah Allah sedang menghukum kita

  • Saya yakin Allah berdaulat, Mahakuasa dan Mahakasih

 Zona Belajar

  • Saya sadar akan keadaan sebenarnya dan memilih tanggapan yang tepat

    Baca juga: SHIFT: Intergenerational Collaboration to Enhance Freedom of Religion and Belief

  • Saya mulai menamai emosi-emosi saya

  • Saya berhenti mengkonsumsi hal-hal yang tidak sehat--baik makanan, minuman ataupun berita

  • Saya memilih semua informasi supaya tidak menyebarkan hoax

  • Saya sabar dengan orang lain karena kita semua menghadapi masalah ini sesuai dengan kemampuan masing-masing

 Zona Bertumbuh

  • Saya memikirkan orang lain dan berusaha menolong mereka

  • Saya menawarkan kemampuan saya kepada orang yang membutuhkannya

  • Saya menghidupi hari ini sepenuhnya dengan pandangan tertuju pada masa depan

  • Saya berempati terhadap diri sendiri dan orang lain

  • Saya berterima kasih kepada orang lain dan menghargai mereka

  • Saya tetap bersikap positif dan menyebarkan harapan 

  • Saya menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang dialami

  • Saya berdiam diri, bersabar dan berkreasi

    Baca juga: Training for Youth - SHIFT Create and Maintain Interfaith Harmony

  • Saya mementingkan hubungan dengan orang lain

  • Saya merasakan kedekatan Allah dan mengandalkan doa agar tetap tawakal

Dari list yang sudah disampaikan oleh Eric Lincoln, bisa menjadi acuan kita dalam menganalisis dan merefleksikan bagaimana kondisi kita sekarang. 

Dengan diadakannya acara ini, kita semua berharap bisa melalui semua rasa kecemasan dan ketakutan. Memiliki kedua rasa itu memang wajar, namun jangan sampai mengakar. Semoga kita semua selalu siap untuk menjadi manusia yang mudah untuk beradaptasi dengan situasi apapun. Amin..

Ditulis oleh Anisa (Peace Academy)

Share