Agent of Peace Outreach: Perjalanan ke Sumedang
Sumedang menjadi saksi keseruan pada tanggal Jumat - 14 Agustus 2020, saat Tim Agent of Peace mengadakan kunjungan ke sana. Kunjungan ini, sejatinya bertujuan untuk menjaga silaturahmi dan menguatkan AoP Sumedang. Tim Chapter Sumedang adalah Guru-guru di Sekolah Pembaharu Internasional Green School (IGS). IGS sudah lama memakai 12 NDP sebagai intervensi sekolah ramah dan damai buat semua siswa. Wajar jika IGS adalah sekolah yang sangat aktif memproduksi Agent of Peace pada siswa SD, SMP dan SMA.
Tahun ini, Chapter Sumedang juga mencetak paling banyak AoP di PeaceSantren Online 2020, yaitu 126 siswa. Dengan keberhasilan ini, kami Tim AoP dari PeaceGen ingin lebih mengenal Tim Chapter Sumedang sekaligus memberikan dukungan secara moril lewat memberikan workshop Refleksi dan sharing yang akan membantu para Tim Chapter Sumedang untuk lebih kokoh dan siap dari dalam untuk melayani siswa.
Selain menggunakan 12 NDP, IGS adalah sekolah yang sangat luar biasa sekali dengan kurikulum yang dipakainya yaitu gabungan antara Education for Sustainable Development (ESD) dan kurikulum nasional 2013 (Kurtilas). Pembelajaran dengan kurikulum ESD mengintegrasikan ekologi, ekonomi, dan sosial budaya dalam konteks pelajaran dengan pendekatan Project Based. Sesi pagi, kunjungan diawali ke Sekolah SMP 1 Cimalaka, yaitu Sekolah Ramah Anak dibawah binaan IGS.
Baca juga: Good News from Indonesia
Di sekolah ini, salah satu komponen untuk menjadi sekolah ramah anak adalah kuatnya saling menghargai antar siswa yang mereka dapatkan dari pembelajaran 12 NDP. SMP 1 Cimalaka sudah mendapatkan banyak prestasi dan penghargaan dari pemerintahan pusat, provinsi dan daerah. Setelah dari Cimalaka, kami ke IGS, tujuan inti dari outreach ini. Di IGS, kami mempelajari kurikulum yang dipakai. Dan dilanjutkan sesi workshop Refleksi dan sharing. Sesi ini diberikan oleh Teh Nenden, CEO Media Damai dan PeaceAcademy. Workshop ini diberikan untuk memperkuat pemahaman AoP tentang refleksi dan sharing.
Teh Nenden menjelaskan bahwa refleksi adalah saat dimana diri kita benar-benar tersambung dengan suara hati terdalam diri kita dan itu adalah suara petunjuk dari Tuhan. Dalam hidup ini, pastinya banyak sekali masalah dan tantangan yang dilewati, untuk memperkuat diri kita (dari dalam), maka kita butuh mendengarkan suara paling jujur dan paling murni dalam diri kita, yang disebut inner voice (suara hati/Tuhan).
Dengan mendengarkan inner voice, kita akan ditunjukkan pada keputusan atau kebijakan yang sangat dalam dan murni dalam menghadapi konflik dan dengan begitu kedamaian didalam bisa didapatkan. Setelah semua peserta workshop berlatih berefleksi, kemudian peserta berbagi (sharing) pikiran atau kebijakan yang muncul saat refleksinya.
Dari sharing ini, satu Guru berbagi tentang dampak pembelajaran 12 NDP ini benar-benar membawa dia pada rekonsiliasi yang sesungguhnya dengan ayahnya, yang sebelumnya sudah tidak bicara selama beberapa tahun. Setelah belajar 12 NDP, dia akhirnya bisa memulai proses rekonsiliasi dan sekarang sudah berdamai dan berhubungan baik dengan ayahnya. Tim AoP yang lain yaitu Guru dari sekolah negeri berbagi bahwa ada yang harus diperbaiki di sistem sekolahnya.
Dia harus berjuang mati-matian untuk sebuah prinsip yang dia yakini di sekolah itu. Dia merasa sendiri dan tidak ada orang yang mendukung. Dengan bergabung ke PeaceGen, dia merasa ada kekuatan untuk terus menyuarakan yang baik meskipun tidak ada orang yang mendukungnya. Semua peserta berbagi pikiran dan ceritanya yang sangat dalam dan menyentuh semua pendengar. Mereka berbagi kerentanan yang mereka miliki, mereka mempercayai ruang ini dan dari sini mereka saling menguatkan. Jam 17.00 lewat, sesi berakhir.
Dari kunjungan ini akan ditindak lanjuti dengan latihan untuk terus menciptakan budaya saling mendengarkan dengan refleksi dan sharing melalui applikasi Whatsapp. Terima kasih Tim Chapter Sumedang yang sudah menerima kunjungan kami Tim Agent of Peace dari PeaceGeneration Indonesia. Lanjutkan…
Peace People, untuk mengetahui informasi teranyar dan terbaru dari PeaceGen, jangan lupa follow instagram kami!
Baca juga: SHIFT: Intergenerational Collaboration to Enhance Freedom of Religion and Belief
Ditulis oleh: Hayati
Editor: Faza Rahim