Belajar Menjadi Pemimpin Damai Lewat Pelatihan 12 Nilai Dasar Perdamaian

Pada hari itu, siswa-siswi dari sekolah SMP Kristen Yahya, SMPN 17 Bandung, dan Peacesantren Welas Asih bertemu dan berkumpul untuk belajar bersama. 

Pertemuan ini dalam rangka belajar menjadi pemimpin yang baik dan damai. Sebelumnya, mereka sudah pernah bertemu beberapa waktu yang lalu secara virtual.

Kali ini, mereka diberi kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dalam acara yang berbeda di program yang sama.

Dihadiri oleh 36 siswa dan didampingi oleh enam guru, kegiatan ini merupakan salah satu program BDW yang bertema leadership. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada siswa-siswi SMP Kristen Yahya, SMPN 17 Bandung, dan Peacesantren Welas Asih agar bisa menjadi pemimpin yang baik

Baca juga: PeaceGen Represents Indonesia at HLPF (Sharing Successful Experience in Teaching Peace with Creative Media)

Melalui Kang Irfan, sebuah harapan besar dari PeaceGen untuk Indonesia, diharapkan bisa melatih remaja usia SMP agar bisa menjadi pemimpin masa depan yang cinta damai.

Para siswa melakukan perkenalan dengan memainkan permainan ambil gambar yang disimpan di atas meja. Mereka mengambil gambarnya yang sesuai dengan kondisi dirinya.

Lalu, mereka membuat kelompok yang terdiri dari tiga orang yang berbeda sekolah dan mulai melakukan perkenalan dengan menceritakan dirinya masing-masing yang dipandu oleh Kang Huda.

Pada training ini, banyak aktivitas yang dilakukan, mulai dari belajar dua nilai dari 12 NDP (Nilai Dasar Perdamaian) dan juga bermain board game.


12 NDP: Menerima Diri Sendiri dan No Curiga No Prasangka 

Bersama Kak Mega, peserta belajar nilai pertama dan kedua dari 12 NDP. Mereka melakukan permainan menjiplak wajah sebagai awal dari aktivitas dinilai pertama.

Kemudian, permainan berbaris ke kanan dan ke kiri untuk melihat kekurangan dan kelebihan yang diberikan oleh Tuhan serta bentuk fisik yang bisa diubah dan tidak bisa diubah. Aktivitas ini mempunyai esensi menerima diri.

Pada nilai kedua, dua siswa diminta untuk memecahkan masing-masing satu balon prasangka. Aktivitas ini bertujuan untuk menghilangkan prasangka negatif yang telah ada terhadap orang lain.

Baca juga: SHIFT: Intergenerational Collaboration to Enhance Freedom of Religion and Belief

Bukan hanya itu saja, peserta juga diajak bermain board gamesemester baru dengan dibagi menjadi enam kelompok. Board game juga dibagikan untuk masing-masing sekolah pada akhir permainan.

Para peserta juga melakukan aktivitas secara daring dengan diberi tantangan berupa action plan, yaitu membuat rencana untuk membagikan nilai-nilai yang sudah dipelajari selama sepuluh menit untuk dipresentasikan.

Aktivitas terakhir yang dilakukan peserta diisi dengan menulis prasangka-prasangka kepada agama lain sebanyak-banyaknya dan ditempel di tembok, kemudian lari merobohkan tembok bertuliskan prasangka. 

Training kali ini ditutup dengan pengucapan Peace Promise dan menyanyikan lagu damai. Melalui dua nilai dari 12 NDP dan rangkaian aktivitas yang dilakukan, para peserta diharapkan dapat menanamkannya dan menjadi bekal untuk menjadi pemimpin yang baik

Penulis:

Siti Maratun Nuraeni (AoP Chapter Purwokerto)

Editor:

Baca juga: Training for Youth - SHIFT Create and Maintain Interfaith Harmony

Hidayah Tria Ananda (AoP Chapter Makassar)




Share