Membentuk Keragaman dengan Kerja Bersama – Newsletter Edisi #11
“Keragaman bukan cuma bahan untuk diperdebatkan, tapi juga harus dikolaborasikan”
Sekelompok anak muda shalat berjamaah. Sepintas tak ada yang istimewa. Mari kita kenalan dengan mereka, agar kita tahu cerita dahsyat di belakangnya.
Baca juga: Good News from Indonesia
Anak muda yang jadi imam adalah seorang aktivis organisasi pemuda Ahmadiyah. Sementara yang menjadi makmum ada anak muda syiah, muhammadiyah, NU, Persis, ex HTI, dll.Pemandangan ini terjadi pada acara Peace Sociopreneur Academy (PSA), sebuah camp bagi anak muda dari beragam kelompok agama untuk kolaborasi menciptakan solusi.
Acara yang diinisiasi oleh PeaceGen dan CONVEY Indonesia ini adalah program dialog antar mazhab (intra-faith dialogue). Namun seperti biasa, PeaceGen selalu menghadirkan kemasan yang berbeda. Tak ingin terjebak pada format dialog dan diskusi, tapi kolaborasi untuk solusi. Perbedaan bukan jadi bahan berdebat, tapi bikin karya hebat.
Puncak acara PSA dilaksanakan di markas baru PeaceGen di HOPE, Ecocamp. Dikemas dalam bentuk blended event, yaitu talkshow, pementasan dan pameran karya secara offline dengan mengikuti protokol kesehatan. Kami juga menyiarkan secara live melalui kanal Youtube. Acara dihadiri oleh pemangku kebijakan baik dari pemerintah kota maupun provinsi.
Puncak acara PSA ini menjadi pembuka awal tahun yang penuh harapan (HOPE). Di awal tahun ini Peacegen secara resmi berkantor di HOPE, House of Peace and Ecology. Sebuah ruang bersama buat anak muda berkolaborasi dan berkolaborasi.
Baca selengkapnya laporan terbaru dari PeaceGen, dengan klik tombol di bawah ini.
Baca juga: SHIFT: Intergenerational Collaboration to Enhance Freedom of Religion and Belief