New Normal Siswa Bikin Kita Kangen Sekolah!
New Normal dan suka-dukanya bagi para siswa sekolah terasa sangat nyata. Teruntuk Peace People yang masih duduk di bangku sekolah, gimana School From Home-nya? Lancar Jaya? Apa ngerasain 7 hal yang sama seperti dirasakan adik MinRen ini?
1. Bangun Tidur Bukan Lagi Siap-siap Pergi ke Sekolah
Bagi siswa, ketika masa pandemi COVID-19, drama pagi hari bukan lagi soal bangun tidur, mandi dan berangkat. Tapi, drama bangun tidur cari gawai untuk liat informasi grup kelas tentang kegiatan belajar di hari itu. Kebiasaan ini bener-bener bikin siswa perlu adaptasi ulang, karena agenda pagi hari menjadi penentu agenda berikutnya.
Baca juga: Good News from Indonesia
2. Tempat Nongkrong
Hal yang bikin semangat ke sekolah itu salah satunya ya ketemu temen dan doi, ya kan? Apalagi siswa yang seneng nongkrong di selasar, kantin, atau di kelas. Namun sekarang, tempat-tempat itu jadi sepi. Semua beralih ke pertemuan digital, kalaupun mau nongkrong malah kebanyakan rencana, tapi akhirnya gak jadi deh..
3. Tempat Belajar
Yooww, siapa yang suka ngobrol di kelas pas guru lagi nerangin? Ada yang suka tidur di kelas, jahilin teman, atau main tiktok? Sekarang jadi gak bisa ya. Sedih deh, pokoknya. Bagi siswa yang senengnya di rumah, belajar dari rumah emang asyik. Tapi bagi siswa yang nyamannya di sekolah, belajar dari rumah serasa bosan dan stress. Hati-hati, stress bisa jadi akar permasalahan kesehatan mental loh!
4. Lebih Banyak Distraksi Belajar
Belajar di rumah banyak godaannya. Karena bosan harus dilawan, mabar jadi pilihan. Mabar atau Main Bareng jadi cara siswa untuk memecahkan kejenuhan dan mengatasi stress, tapi gak sedikit juga yang karena emang kecanduan. Main games ini bisa jadi berdampak positif maupun negatif. Nah biar berimbang, selain mabar temen-temen bisa juga melakukan kolaborasi lain dengan membuat konten bermasa teman yang lainnya. Misalnya dengan main Smule dan cover lagu online biar kamu bisa lebih produktif.
5. Curhat ke Ruang BK Jadi Curhat Online
Stress, jenuh, masalah dengan orang tua, masalah dengan teman, bingung nentuin sekolah lanjutan setelah lulus, jadi topik masalah siswa. Sesi curhat akhirnya terjadi via online. Baik itu dengan chatting, video call, sampai ke email. Namun, setuju kan kalau semuanya jadi terasa beda. Jadi makin kangen sama guru-guru yang selalu standby di ruang konseling!
6. Orang Tua Jadi Guru Sekolah di Rumah
Selama siswa belajar di rumah, peran guru terbagi oleh peran orang tua. Namun, tak semua orang tua terbiasa dengan kegiatan belajar mengajar. Enggak jarang, banyak juga orang tua yang jadi keteteran dan siswa yang terhambat karena situasi di rumah kurang kondusif.
Baca juga: SHIFT: Intergenerational Collaboration to Enhance Freedom of Religion and Belief
7. Kebingungan dalam menentukan karir
Terkhusus untuk siswa di kelas akhir, pandemi ini membuat galau. Gimana enggak, banyak siswa belajar total biar dapet nilai maksimal untuk masuk kampus impian. Eh ternyata, kebijakannya diganti dengan Ujian Sekolah. Banyak siswa yang kecewa, tapi ada juga yang senang karena tidak ada ujian nasional. Terlepas dari hal itu, ada masalah yang dialami siswa kelas akhir. Yaitu menentukan sekolah lanjutan dan impian.
New Normal memang banyak pro dan kontranya. Teruntuk kalian para siswa yang sedang berjuang menjalankan sekolah dari rumah, jangan menyerah ya! Kalian keren kok. Peace People, jika kamu ingin mendapatkan informasi terkini dari Peace Generation, jangan lupa klik di sini!