Breaking Down the Wall: Siswa-Siswi SMP Kristen Menyambut Rombongan SMP Islam dengan Lantunan Sholawat – Newsletter Edisi #17

Breaking Down the WallHari itu Sarah, siswa SMP Muhammadiyah 8 Bandung, sangat excited dan sedikit gugup. Pasalnya, sekolahnya akan kedatangan rombongan siswa-siswi dari SMP Kristen Yahya Bandung. Ini adalah pengalaman pertama Sarah akan berinteraksi dengan siswa berbeda agama.

Di awal-awal suasana begitu kaku. Baik siswa Muhammadiyah maupun Yahya mereka terlihat malu-malu. Tetapi melalui beragam permainan, mereka mulai berbaur dan berinteraksi.

Suasana pun menjadi cair. Sekat-sekat perbedaan mulai runtuh. Di akhir acara mereka terlihat seperti sahabat akrab yang seolah sudah saling kenal lama.

Di kesempatan lain, giliran siswa-siswi SMP Muhammadiyah yang berkunjung ke SMP Kristen Yahya. Untuk menyambut kunjungan balasan ini, siswa-siswi SMP Kristen Yahya menyiapkan sebuah kejutan.

Baca juga: Kabar Baik dari Indonesia

Saat rombongan SMP Muhammadiyah memasuki halaman sekolah, mereka disambut oleh lantunan sholawat yang dibawakan oleh siswa-siswi SMP Kristen Yahya. Salah seorang guru SMP Muhammadiyah mengaku, saat mendengar sholawat itu, dia terharu dan hampir meneteskan air mata.

Itulah salah satu penggalan kisah dari program Breaking Down The Wall (BDW), yaitu sebuah program yang membangun jembatan dan meruntuhkan tembok prasangka.

Program yang diinisiasi oleh PeaceGen ini merupakan bagian dari pendidikan perdamaian. Siswa dari dua sekolah tadi sebelumnya telah mengikuti pembelajaran 12 Nilai Dasar Perdamaian (NDP). Sebagai aktivitas lanjutannya, mereka diajak untuk langsung mempraktekkannya dalam kehidupan nyata.


Belajar Pendidikan Perdamaian Melalui Program Breaking Down the Wall

Program BDW dimulai sejak tahun 2009. Hingga kini BDW telah diduplikasi di berbagai tempat. Tahun lalu BDW dilaksanakan di Solo dan Poso.

Tahun ini giliran sekolah di Bandung dan Makassar yang berkesempatan membangun jembatan dengan sekolah yang berbeda agama.

BDW tahun ini mengangkat tema tentang integrasi pendidikan perdamaian dalam kurikulum nasional untuk  pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Agama Kristen (PAK), dan Bimbingan Konseling (BK) melalui Training Guru Abad 21 yang dilaksanakan pada 6-10 September 2021.

Baca juga: PeaceGen Wakili Indonesia di HLPF (Berbagi Pengalaman Sukses Ajarkan Damai dengan Media Kreatif)

Sebanyak 70 guru dari 10+ sekolah di Bandung dan Makassar mengikuti Training Guru Abad 21. Mereka dibekali metode pembelajaran terkini di masa pandemi, yaitu blended learning & teaching.

Sebuah metode belajar dan pengajaran online yang dikemas secara seru dan interaktif. Mereka juga dibekali cara jitu memasukkan unsur story telling dan gamifikasi pada proses belajar.    

Bukan hanya membangun jembatan antar sekolah, di bulan ini PeaceGen juga ikut membangun jembatan kolaborasi antar organisasi masyarakat sipil dan pemerintah.

PeaceGen berkolaborasi dengan Center for Detention Studies (CDS) yang meluncurkan database geospasial untuk tindak pidana terorisme di Indonesia.

Peluncuran platform ini menjadi sebuah ikhtiar untuk melakukan pemetaan dalam memperkuat upaya-upaya pencegahan kekerasan ekstrem di Indonesia.

Selain program Breaking Down the Wall, di bulan September juga PeaceGen menggelar sejumlah training untuk pengembangan diri terkait nilai-nilai perdamaian, seperti Training Resolusi Konflik, Training Pahlawan Happy Tanpa Bully, Training Self Love, dan Training Modul Universal. 

Baca selengkapnya laporan terbaru dari PeaceGen, dengan klik tombol di bawah ini.

Baca juga: SHIFT: Kolaborasi Antar Generasi Dalam Meningkatkan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan


Unduh Nawala Di Sini

Bagikan