Pelatihan Manajemen P5: Bekali Guru dalam Penguatan Profil Pancasila untuk Cegah Dosa dalam Dunia Pendidikan

Bandung, Senin, 28 Agustus 2023 - Sebagai bagian dari Program Guru Abad 21, PeaceGeneration (PeaceGen) Indonesia bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat, Jabar Masagi, dan Mensen met een missie (MM) menyelenggarakan Pelatihan Manajemen P5 (Project Penguatan Profil Pancasila).

Pelatihan ini merupakan langkah penting dalam upaya mencegah tiga dosa besar pendidikan (intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan) di sekolah, yaitu intoleransi, bullying, dan kekerasan seksualsekesual. Program ini merupakan kelanjutan dari pelatihan-pelatihan sebelumnya yang telah diikuti oleh 583 guru dan warga sekolah dari 10 SMA dan SMK di wilayah Bandung Raya.

Pelatihan Manajemen P5 dilaksanakan di aula Muh. Yamin Dinas Pendidikan Jawa Barat, yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta keterampilan bagi para guru dalam menerapkan problem-based learning dengan menggunakan logika manajemen proyek. 

Baca juga: Good News from Indonesia

Dalam pelatihan ini, Diah Restu Susanti, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Jawa Barat, menekankan pentingnya penguatan kemampuan guru dalam mengatasi tiga dosa pendidikan di sekolah. Ia mengajak guru-guru untuk mengembangkan kurikulum abad 21 yang sesuai dengan karakteristik siswa saat ini, yang mengedepankan penggunaan teknologi dan komunikasi serta membangun profil pelajar Pancasila.

Sudah saatnya guru-guru mengembangkan kurikulum abad 21 yang sesuai dengan karakter siswa. Sekarang generasi instan sudah tidak sesuai dengan cara menghafal. Guru perlu memanfaatkan teknologi dan komunikasi. Guru juga perlu menanyakan emosi siswa dan membangun profil Pancasila. Maka dari itu, penting sekali guru-guru mengikuti kegiatan penguatan profil Pancasila ini”, ujarnya.

Irfan Amali, Direktur Eksekutif PeaceGen sekaligus narasumber pada pelatihan ini, menjelaskan bahwa problem-based learning dalam mencegah tiga dosa pendidikan dapat diwujudkan melalui metode FIDS, yaitu Feel, Imagine, Do, dan Share. Guru-guru diharapkan bisa fokus pada permasalahan yang muncul di sekolah, mencari solusi kreatif, dan mengimplementasikannya.

"Saat ini, pendidikan abad 21 mengedepankan kemampuan dalam memecahkan masalah. Dengan pandangan growth mindset, masalah dapat diubah menjadi peluang. Jika ada 100.000 guru yang menerapkan FIDS, maka akan ada 100.000 solusi yang muncul," ungkap Irfan Amali.

Baca juga: PeaceGen Represents Indonesia at HLPF (Sharing Successful Experience in Teaching Peace with Creative Media)

Sebagai contoh, jika terjadi tindakan bullying di sekolah, guru dapat menggunakan metode Feel untuk memahami akar masalahnya. Kemudian dengan metode Imagine, guru dapat menciptakan solusi kreatif seperti mengedukasi siswa tentang bahaya bullying dengan cara yang menarik dan memanfaatkan teknologi. 

Metode Do dan Share juga dapat digunakan dalam implementasi solusi, seperti membentuk tim penanganan bullying, membuat materi kreatif berupa poster dan video, serta mengadakan talkshow.

Di akhir pelatihan, salah satu guru mengungkapkan bahwa Pelatihan Manajemen P5 memiliki nilai penting dan manfaat yang besar dalam menghadapi tantangan dosa pendidikan saat ini. Guru-guru juga menyatakan akan mencoba mengimplementasikan metode FIDS dalam menangani berbagai kasus bullying di sekolah. 

PeaceGen bersama dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat, Jabar Masagi, dan Mensen met een missie (MM) berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan melibatkan guru-guru sebagai agen perubahan.

Baca juga: SHIFT: Intergenerational Collaboration to Enhance Freedom of Religion and Belief

Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang problem-based learning dan logika manajemen proyek, diharapkan guru-guru makin siap dalam menghadapi tantangan dalam lingkungan pendidikan, termasuk dalam mencegah tiga dosa pendidikan.

Share